Tag Archives: kekerasan mineral

Sifat dan Kegunaan Kalsit Hijau

klasit hijau kasar

Kalsit hijau adalah mineral umum yang ditemukan di berbagai formasi batuan di seluruh dunia, termasuk marmer dan batu kapur. Dikenal dengan warna hijaunya yang indah dan unik struktur kristal. Dalam postingan blog kali ini, kita akan mengeksplorasi sifat dan kegunaan kalsit hijau dalam komunitas geologi.

Salah satu sifat kalsit hijau yang paling menonjol adalah kekerasannya. Pada skala kekerasan mineral Mohs, kalsit hijau berada di antara 3 dan 3.5, menjadikannya mineral yang relatif lunak. Kelembutan ini, serta warnanya yang indah, menjadikan kalsit hijau menjadi pilihan populer untuk digunakan pada objek dekoratif seperti patung dan perhiasan.

Selain digunakan pada benda dekoratif, kalsit hijau juga biasa digunakan dalam industri konstruksi. Sering digunakan sebagai bahan bangunan, khususnya dalam produksi semen dan beton. Kalsit hijau juga digunakan dalam produksi kapur pertanian, yang digunakan untuk menetralkan keasaman tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Kegunaan penting lainnya dari kalsit hijau adalah dalam bidang remediasi lingkungan. Kalsit hijau mempunyai kemampuan menyerap dan menetralkan racun sehingga efektif membersihkan tumpahan minyak dan bencana lingkungan lainnya.

Meskipun banyak kegunaannya, kalsit hijau masih merupakan mineral yang relatif kurang dipelajari. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya sifat dan potensi kegunaannya. Namun, struktur kristal kalsit hijau yang unik menjadikannya subjek yang menarik untuk dipelajari dalam komunitas geologi.

Kesimpulannya, kalsit hijau merupakan mineral umum yang ditemukan di berbagai formasi batuan di seluruh dunia. Ia dikenal dengan warna hijaunya yang indah dan struktur kristalnya yang unik, serta memiliki beragam kegunaan termasuk dalam objek dekoratif, konstruksi, dan perbaikan lingkungan. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya sifat dan potensi kegunaannya, kalsit hijau tetap menjadi subjek studi yang penting dan menarik dalam komunitas geologi.

Skala Kekerasan Mineral – Skala Mohs

Kekerasan mineral - Skala Mohs

Setiap kristal mempunyai tingkat kekerasan yang berbeda-beda yang diukur dengan Skala Mohs. Dirancang oleh Friedrich Mohs, seorang profesor mineralogi Austria, alat ini telah digunakan untuk mengukur kekerasan selama lebih dari dua abad. Skala Mohs mengklasifikasikan kristal dari yang paling lembut (1) hingga yang paling keras (10). Di bawah ini beberapa contohnya:

Kekerasan 1

  • Sangat lembut, bisa tergores or berantakan dengan kuku. – Bedak

Kekerasan 2

  • Mudah tergores dengan kuku. – Gipsum

Kekerasan 3

  • Dapat digores dengan koin (tembaga sen dolar). – Kalsit

Kekerasan 4

  • Dapat diukir/digores dengan pisau. – Fluorit

Kekerasan 5

  • Dapat diukir dengan pisau dengan susah payah; bisa tergores kaca.- Apatite

Kekerasan 6

  • Dapat diukir/digores dengan kaca. Tidak bisa tergores dengan pisau. – Ortoklas

Kekerasan 7

  • Dapat menggores kaca dengan mudah. – Kuarsa

Kekerasan 8

  • Dapat menggores kaca dengan sangat mudah. – Batu topas

Kekerasan 9

  • Dapat menggores/memotong Topaz dan kaca, serta dapat tergores berlian. – Korundum (Safir dan Ruby)

Kekerasan 10

  • Tidak ada mineral lain yang dapat menggoresnya, namun dapat menggores semua mineral lainnya. - Berlian

 

Kredit Gambar: Hazel Gibson – https://blogs.egu.eu/geolog/2020/09/25/freidrich-mohs-and-the-mineral-scale-of-hardness/